TEMPO Interaktif, Lamongan - Manajemen Persela Lamongan berhasil merangkul 30 perusahaan produk makanan dan minuman, serta sejumlah pengusaha tambak untuk ikut membiayai operasional guna menghadapi kompetisi Liga Indonesia mendatang.
Sekretaris Umum Persela Lamongan, Ahmad Farikh, menjelaskan para pemasok dana tersebut akan bergabung dalam konsorsium yang bernaung di bawah PT Persela Jaya. “Mereka telah menyatakan komitmennya untuk membiayai Persela,” katanya kepada Tempo, Kamis, 25 Agustus 2011.
Farikh enggan menyebutkan secara terperinci nama perusahaan maupun para pengusaha tambak tersebut. Demikian juga ihwal jumlah dana yang akan mereka kucurkan kepada klub yang berjulukan Laskar Joko Tingkir tersebut. Namun, Farikh tak menampik ada di antara perusahaan tersebut merupakan perusahaan besar berskala nasional. Adapun para pengusaha tambak semuanya berdomisili di Lamongan.
Dengan bergabungnya puluhan perusahaan dan para pengusaha tambak tersebut, menurut Farikh, manajemen Persela tidak lagi mengalami kesulitan finansial. Apalagi setelah Kementerian Dalam Negeri melarang pemerintah daerah menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk membiayai operasional klub sepak bola.
Farikh optimistis biaya operasional Rp 15 miliar untuk setiap musim laga seperti yang disyaratkan PSSI bisa dipenuhi Persela. Bahkan, masalah gaji pemain asing maupun dalam negeri tidak lagi menjadi kendala. ”Fokus kami sekarang adalah mempersiapkan Persela sebaik mungkin agar bisa meraih prestasi terbaik pada musim laga mendatang,” ujarnya.
Farikh mengakui biaya operasional Persela selama mengikuti laga di Liga Super Indonesia lebih dari Rp 15 miliar per musim. Namun, saat itu sekitar 70 persen di antaranya ditopang Pemerintah Kabupaten Lamongan melalui APBD.
Kendati tidak bersedia merinci pola kerja sama dengan para pengusaha tersebut, Farikh mengatakan masing-masing perusahaan diberi hak memasarkan produknya melalui media iklan yang disediakan manajemen Persela. Termasuk di antaranya memasang iklan pada papan iklan di dalam maupun di sekitar Stadion Surajaya, Lamongan.
Manajemen Persela juga sudah memenuhi seluruh persyaratan PSSI agar bisa lolos verifikasi sebagai klub profesional yang diperbolehkan ikut dalam laga Liga Indonesia. Untuk dana deposit Rp 5 miliar sudah ditalangi Bank Jatim.
Pengurus Harian Persela, Yurohnur Effendi, menjelaskan pihak manajemen juga mulai mempersiapkan masalah pembinaan terhadap para pemain muda. Mereka akan ditangani secara berjenjang sesuai kelompok umur. Kemudian mereka diseleksi untuk bisa bergabung dalam Persela profesional, klub dengan ciri khas kostum biru laut itu, ketika masuk dalam kelompok usia 21 tahun.
Selain Stadion Surajaya, manajemen Persela akan memanfaatkan sejumlah lapangan lainnya untuk menggembleng bibit muda. Di antaranya lapangan di Desa Tambak Boyo, Kecamatan Tikung, dan di Desa Deket, Kecamatan Lamongan. ”Meski lapangan kelas desa, tapi cukup layak digunakan untuk tempat latihan,” ucap Yurohnur.
Kamis, 25 Agustus 2011 | 10:57 WIB
Home »
» Persela Rangkul Puluhan Perusahaan
Persela Rangkul Puluhan Perusahaan
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website
Diposkan oleh
Admin
0 komentar:
Post a Comment